Rabu, 25 Januari 2017

Ingat!!!, Kalau Mau Basah-basahan, Periksa Ketebalan TWI, Begini Caranya..

Akhir-akhir ini cuaca susah diprediksi, terkadang panas terik, namun dengan segera bisa turun hujan. Satu hal vital di musim hujan adalah kondisi ban. Jadi, kalau mau tetap nekat menerobos hujan, kita perlu periksa ketebalan TWI atau Tread Wear Indicator di ban.
 
Ya, mengecek ketebalan kembangan ban di saat cuaca tak menentu seperti sekarang merupakan salah satu langkah bijak. 


Berkendara saat cuaca demikian mengandung risiko. Banyak ritual persiapan yang dilakukan termasuk perlengkapan seperti jas hujan dan sepatu yang tahan air harus disiagakan. Seperti kata pepatah, sedia payung sebelum hujan.

Tetapi jangan lupa untuk memperhatikan kondisi ban, karena hanya itu yang menjadi penghubung antara sepeda motor dan jalan. 

Menurut Marketing & Product Development PT. Gajah Tunggal Tbk, produsen ban Zeneos dan IRC, Dodiyanto mengatakan, “Saat jalanan basah, daya cengkram ban menjadi krusial. Untuk itu perhatikan ketebalan kembangan ban minimum.”

Pria yang ramah itu melanjutkan, “Ketebalan kembangan ban minimum itu artinya kondisi kembangan yang sudah hampir rata dengan ban sudah tidak memiliki daya cengkram yang baik lagi. Jika sudah demikian ban harus diganti.”


Ketebalan kembangan ban bisa dilihat melalui Tread Wear Indicator atau TWI. Letak TWI berada di groove atau ceruk kembangan berupa tonjolan setebal kurang lebih 0,6 mm. Sedangkan posisi TWI ditandai dengan segitiga atau logo tertentu pada sidewall atau dinding ban.

Selain mengecek TWI, alangkah lebih baiknya bila memperhatikan pula hal berikut pada ban sebelum berkendara:

Periksa tekanan angin ban dalam keadaan ban dingin secara berkala paling tidak seminggu sekali. 

Sesuaikan tekanan angin ban sepertii rekomendasi pabrikan. Bacalah buku petunjuk kepemilikan untuk itu. Setiap tekanan angin ban berkurang 4 psi dari rekomendasi artinya sepeda motor kehilangan sekitar 40 kg kapasitas muatnya.

Selalu gunakan tutup pentil ban, agar valve tidak kotor, kotoran akan menyulitkan pengisian angin berikutnya, kotoran yang mengganjal valve akan menyebabkan kebocoran.

Periksa kondisi ban menyeluruh, apakah terdapat paku, atau benda lain yang menusuk ban. Bersihkan kerikil yang terselip di antara kembangan ban.
 
(naikmotor.com)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar