Problem Calya-sigra dan solusinya |
Keluarnya duo Astra Toyota Calya dan Daihatsu Sigra seakan jadi titik
penting di Indonesia. Bagaimana tidak, MPV 7-seater dengan label harga
Rp 150 juta untuk varian termahal, sudah disuguhi fitur kenyamanan dan
keselamatan cukup mumpuni.
Sementara harga low MPV seperti Toyota
Avanza, Suzuki Ertiga dan Honda Mobilio sudah hampir mencapai Rp 250
juta.
Ketika hal tersebut terdengar too good to be true, banyak konsumen
yang berujung memiliki ekspektasi terlalu tinggi. Akhirnya, berbagai
keluhan pun kerap terdengar. Tak sekadar berkeluh-kesah, OTOMOTIF
sekaligus akan membahas solusi yang bisa diterapkan. Bagaimanapun,
sayang kan uang ratusan juta kalau tidak digunakan dengan bijak.
Ternyata setidaknya ada 7 kisah unik dari pemilik dua MPV LCGC ini loh.
Simak cerita di bawah ini ya
1. Suspensi Amblas & Bunyi Jeduk
Masalah yang satu ini pasti sudah familiar. Jika diisi
dengan muatan 5 penumpang atau penuh, suspensi belakang Calya-Sigra
turun, hingga dinding ban hampir mengenai bibir fender. Efeknya, ketika
melewati jalan bergelombang pun akan menghasilkan bunyi ‘jeduk-jeduk’
dari belakang.
“Bunyi itu bila diisi muatan penuh sebenarnya karena damper karet
asli dari suspensi belakang terkena stopper bahan karet, sehingga muncul
bunyi ‘jeduk’,” ujar M. Syaifudin, Mekanik Daihatsu Pondok Indah.
Tentunya para pengguna tidak perlu mengkhawatirkan soal bunyi tersebut,
karena yang bersentuhan sama-sama berbahan karet dan tidak berpotensi
merusak sistem kaki-kaki.
Namun bagi yang merasa terganggu setiap bunyi muncul, bisa
mengaplikasikan solusi yang sudah diterapkan beberapa member komunitas
Calsic. “Saya pakai damper aftermarket dari Prime, efeknya sangat terasa
kalau diisi penumpang tidak terlalu amblas. Sekaligus di tikungan jadi
tidak terlalu ‘ngebuang’,” jelas Martin Hanjaya Ardilan, member Calsic
Chapter Jabar sekaligus Sales Consultant Auto2000 Pasteur.
Pemasangan damper aftermarket tentunya plug and play, sedangkan harga
untuk merek Prime dipatok Rp 750 ribu. Pilihan lain tersedia dari PGM
atau Valen. Sedangkan untuk pemasangan, damper ini diletakkan di ulir ke
2 dan 3 per belakang. Namun bisa juga bunyi ‘jedukjeduk’ tersebut
muncul karena posisi ban serep yang kurang tepat.
“Prosedur dari diler saat proses delivery adalah, kondisi ban serep
harus pada tekanan 45 psi karena akan disimpan dalam jangka panjang dan
ada kemungkinan tekanan berkurang,” tambah Syaifudin. Bila muncul bunyi
dari ban serep, maka kemungkinan yang ada misalnya tekanan ban serep
berkurang secara drastis, sehingga posisinya sedikit mundur maupun maju
dari dudukannya.
Penanganannya cukup mudah, cukup turunkan ban serep, pompa hingga
tekanan yang direkomendasikan, lalu kembali naikkan hingga dudukan yang
pas.
2. Kunci Serep
Untuk mobil seharga Rp 150 juta ke bawah, duo Calya dan
Sigra sebenarnya sudah dilengkapi dua fitur keamanan yang tergolong
canggih, yaitu immobilizer dan alarm. Masalahnya, kunci serep yang
disediakan tidak termasuk alarm. Seperti yang dipertanyakan Dirham
Hamsa, salah seorang anggota Calsic yang ragu saat pertama melihat hanya
kunci utama Sigra-nya saja yang dilengkapi remote alarm.
Tentu jika kunci utama dengan remote hilang dan mobil dalam keadaan
terkunci via remote, lalu dibuka secara manual via kunci serep akan
menyalakan alarm. Bagaimana dong? “Bila alarm menyala ketika dibuka
manual, segera masukkan kunci ke kontak dan putar ke posisi
On, maka bunyi alarm akan langsung mati,” tutur Dadi Hendriadi,
General Manager Technical Service Division PT. Toyota Astra Motor (TAM).
Tentunya hal tersebut hanya bisa dilakukan dengan kunci serep aslinya.
Karena seperti kunci utama, serep pun dilengkapi dengan pengaman
immobilizer, sehingga sistem tidak akan bisa menyala jika unit
immobilizer di kunci tidak sesuai dengan yang ada di kontak.
Namun karena pengaman canggih ini, pengguna perlu membeli satu set
kunci dan immobilizer baru jika kunci utama dan serep hilang. “Harus
ganti anak kunci, lock set dan ECU transmitter. Lock set harganya Rp 795
ribu, ECU transmitter Rp 1,3 juta,” tambah Dadi.
3. Menyalakan Bluetooth
Calya dan Sigra menyediakan
fitur in car entertainment yang cukup canggih yaitu Bluetooth. Tetap
saja, mengkoneksikan smartphone ke HU tergolong tidak mudah. Seperti
yang ditanyakan JS Rendra, salah satu anggota Calsic. Sebelumnya, perlu
diketahui Sigra yang memiliki fitur Bluetooth adalah varian X, X Deluxe,
R dan R Deluxe. Sedangkan untuk Calya, varian yang dilengkapi Bluetooth
adalah tipe G saja.
Untuk Sigra, cukup nyalakan HU
(berbentuk 2DIN) dan tidak perlu menekan tombol apapun. Selanjutnya,
cari device Sigra melalui program di smartphone. Pada unit yang OTOMOTIF
coba, unitnya diberi nama CMB4250FB dan bisa berbeda-beda. Kemudian
smartphone akan menunjukkan pairing request dengan passkey, namun
pengguna tidak perlu memasukkan apapun di HU dan cukup menekan tombol
pair di smartphone.
Jika sudah connected, maka tekan tombol
SRC di HU sampai menemukan menu A2DP untuk masuk ke streaming musik.
Catatan, menu A2DP tidak akan tersedia di menu SRC. Sedangkan untuk
Calya, terlebih dahulu tekan tombol bergambar logo Bluetooth di HU.
Search device HU Calya via smartphone, kemudian pair jika sudah
ditemukan. Tekan tombol volume di HU.
4. Ban Kempis
Calya maupun Sigra,
menggunakan ban Bridgestone Ecopia ukuran 175/65R14. Belakangan, ada 2
kejadian yang membuat ban kempis. Pertama adalah akibat menabrak trotar.
Berikutnya setelah beberapa saat melibas jalanan berbatu, ban juga
kehabisan angin. “Kita berempat di dalam mobil, 2 dewasa dan 2
anak-anak. Lewat jalan bebatuan lebih kurang jaraknya 5 meter, memang
keliatan batunya ada beberapa yang besar,” cerita pemilik Calya yang
enggan disebutkan namanya itu.
Lebih lanjut beliau bilang, bahwa sudah
berusaha berhati-hati dengan menghindari bagian yang berbatu besar dan
jalan pelan-pelan. Setelah lewat dari jalan tersebut lebih kurang 10
menit, kondisi ban sudah kempis. Setelah kejadian, langsung ganti dengan
ban serep. Sementara ban yang kempis, langsung dibawa ke bengkel
terdekat dan ditambal.Langkah selanjutnya, dilakukan klaim garansi
kepada bengkel resmi di Astrido Toyota di Jl. Fatmawati, Jaksel.
“Disayangkan bahwa ban yang kempis,
langsung ditambal. Hal tersebut bisa menggugurkan warranty,” tegas
Zulpata Zainal, Senior Tire Evaluator PT Bridgestone Tire Indonesia.
Balik lagi ke urusan klaim dan oleh Beres diproses sesuai prosedur.
Dimana dari Beres diteruskan ke Astrido pusat di Jl. Daan Mogot, Jakbar
dan lanjut lagi ke PT Toyota Astra
Motor. “Setelah tim melakukan
investigasi, baru diberikan jawaban atas klaim tersebut. Tim dalam hal
ini bukan dari pabrikan ban, melainkan dari Toyota,” kata Suryadi,
Service Manager Astrido Fatmawati. Investigasi yang dilakukan tentunya
meneliti penyebab kebocoran, akibat faktor eksternal atau internal.
Bilamana memang penyebabnya karena
internal (cacat dari produk), maka klaim bisa diproses dan bisa sampai
dilakukan penggantian. Bila penyebabnya faktor eksternal, maka klaim
tersebut dinyatakan batal. “Faktor ekternal itu salah satunya seperti
terkena paku di jalanan. Dan untuk masalah ban kempis yang terjadi di
Astrido Fatmawati, sudah dinalisa dan hasilnya akibat dari faktor
ekternal,” ucap pria murah senyum itu.
5. Menyalakan Lampu Kabin
Interior Calya dan Sigra
selain varian D dilengkapi lampu kabin di depan dan belakang. Namun
jangan lupa, switch-nya harus diset ke tulisan ‘DOOR’ dulu ya agar lampu
bisa mati dan nyala sesuai dengan bukaan pintu. “Untuk Sigra, setting
ini ada di paling kiri, yang tengah untuk lampu kabin selalu mati dan
yang paling kanan agar selalu menyala,” tambah Aep, apaan akrab
Syaifudin.
Enaknya, kedua lampu kabin bisa diset
secara terpisah. Sehingga bila pengguna hanya ingin bagian depan yang
menyala saat pintu dibuka, cukup set switch ke ‘DOOR’ di lampu depan dan
ke ‘OFF’ di lampu belakang.
6. Kipas Radiator Enggak Mati
Salah satu pengguna Calya G A/T, ada yang memperhatikan
perilaku kipas radiator. Dimana setelah mesin dinyalakan dan ditunggu
beberapa saat, sampai kipas radiator menyala. Dari kali pertama berfunsi
dan ditunggu selama 5 menit, ternyata kipas tersebut tak kunjung mati.
“Kalau memang demikian adanya, bawa saja ke bengkel resmi supaya bisa
ditangani dengan benar.
Soal bagaimana penanganannya, nanti di Beres
saja,” kata M. Syaifudin, mekanik beres Daihatsu di Jl. Pondok Indah,
Jaksel. Spesialis radiator seperti M. Firsal Salim menganalisa kejadian
terpicu oleh 2 hal. Pertama adalah setingan dari ECU dan yang berikutnya
di bagian switch On/Off kipas radiator.
“Solusinya setingan ECU disesuaikan dengan kondisi temperatur mesin.
Kalau di kendaraan sejenis Calya atau Sigra, mungkin suhunya dibuat
90º-100ºC,”
7. Pelindung Tangki
Akibat dari mengangkut
penumpang full loaded, bikin posisi tangki bahan bakar makin dekat
dengan aspal. Kalau kondisi jalanan mulus, sudah pasti enggak ada yang
jadi pemicu masalah. Lain cerita kalau jalannya enggak mulus dan banyak
lubang. Meleng sedikit masuk lubang dan gubrak, bisa bikin tangki
berbahan plastik mengalami benturan.
Paling apes dari kondisi ini adalah
bahan bakar di dalam tangki rembes keluar. Kemungkian kejadian seperti
ini yang cukup besar, membuat tangki butuh perlindungan. “Langkah yang
bisa diambil dalam kondisi seperti itu adalah dengan pemasangan guard
berbahan aluminium. Enggak bisa terlalu tebal, cukup 3 mm saja,” papar
Firsal yang kasih patokan harga Rp 1,5 juta dengan pengerjaan 3 hari.
Sumber: Otomotif net.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar